Arsitektur Website adalah suatu pendekatan terhadap desain dan perencanaan situs
yang, seperti arsitektur itu sendiri, melibatkan teknis, kriteria estetis dan
fungsional. Seperti dalam arsitektur tradisional, fokusnya adalah benar pada
pengguna dan kebutuhan pengguna. Hal ini memerlukan perhatian khusus pada
konten web, rencana bisnis, kegunaan, desain interaksi, informasi dan desain
arsitektur web. Untuk optimasi mesin pencari yang efektif perlu memiliki
apresiasi tentang bagaimana sebuah situs Web terkait dengan World Wide Web.
Contoh gambar :
Berikut aplikasi utamanya :
1. HTTP, HTML, Web Server, dan Internet
a.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
ð sebuah protokol jaringan
lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
b.
HTML (Hyper Text Markup Language)
ð bahasa standar untuk
membuat suatu dokumen HTML (halaman web) yang terdiri dari kode-kode singkat
tertentu, dimana dengan kode-kode tersebut akan memerintahkan Web
Browser bagaimana untuk menampilkan halaman Web yang terdiri dari
berbagai macam format file seperti teks, grafik, animasi, link maupun
audio-video.
c.
Web browser
ð sebuah progam yang dapat
menterjemahkan kode perintah dari dokumen HTML tersebut sehingga dapat kita
lihat, baca dan dengar. Contoh dari Web Browser adalah Internet
Explorer, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, Opera, Safari dll.
d.
Internet
ð sebuah jaringan komputer
yang terdiri dari berbagai macam ukuran jaringan komputer di seluruh dunia
mulai dari sebuah PC, jaringan-jaringan lokal berskala kecil,
jaringan-jaringan kelas menegah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi
tulang punggung internet seperti NSFnet, NEARnet, SURAnet,
dan lain-lain.
2. Wikis, Blogs, Folksonomies, Social Network, dan Usergenerated Content
a.
Wiki
ð kumpulan
halaman-halaman web yang dapat diubah oleh semua orang setiap saat.
Konsep dan peranti lunak wiki diciptakan oleh Ward Cunningham.
b.
Blog
ð singkatan dari Web Log, Blog itu sendiri adalah sebuah situs
yang asal mulaya merupakan catatan harian online yang dibuat oleh siapa pun,
kapan pun, dan di manapun. Jenis Blog / penyedia Blog local maupun
internasional :
Blogger.com, wordpress.com, Typepad.com, livejournal.com, blogdrive.com, blogsome.com, edublogs.org, diaryland.com, xanga.com
3. Semantic Web Summary
Pengertian Semantic Web (Web Semantik) atau Definisi
Semantic Web adalah pengembangan dari World Wide Web di mana makna
semantik dari informasi di web didefinisikan, sehingga memungkinkan mesin untuk
memprosesnya. Semantic Web berasal dari World Wide Web Konsorsium dari Web sebagai media universal data,
informasi, dan pertukaran pengetahuan. Semantic Web terdiri dari
seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai
teknologi. Beberapa elemen dari Semantic Web yang dinyatakan sebagai
calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Semantic Web disajikan
dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep,
istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan
muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web.
Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web
Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources
Description Framework Schema) dan OWL.
· XML (Extensible Markup
Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang
disarankan oleh W3C (World Wide Web Consortium) untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data
antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language)
yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.
· RDF (Resource Description
Framework) adalah standar W3C untuk mendeskripsikan Web resources, seperti title, author, modification date, content, dan copyright information dari Web page.
· OWL
(Web Ontology Language) adalah salah satu bentuk ontology yang
memang dirancang dengan tujuan untuk digunakan oleh aplikasi yang perlu
memproses isi informasi ketimbang menampilkan informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web
Consortium) dalam penulisan ontology untuk web untuk web semantic. OWL dituliskan dalam syntax XML (eXtended Markup Language). Selain
XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS (XML Schema), RDF (Resource Description
Framework) dan RDFS (RDF Schema) dan OWL itu
sendiri.
· Microformats adalah salah satu cara menambahkan penandaan sederhana agar tiap data mudah
terbaca oleh manusia seperti peristiwa, rincian kontak atau lokasi pada halaman
web sehingga informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh perangkat lunak dan
diindeks, dicari, disimpan, bertukaran-referensi, atau dikombinasi. Secara
teknis, hal-hal tersebut adalah bagian dari penandaan semantik yang hanya
menggunakan standar "Plain Old Semantic (X)HTML" (yaitu
"POSH") saja dengan nilai "rel" dan satu set penamaan-kelas
yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan tersedia, bebas bagi siapa saja.
· Microdata adalah Spesifikasi HTML yang berbasisi WHATWG yang digunakan untuk sarang simentik pada
konten di halaman web. Microdata membantu teknologi seperti mesin
pencari dan web crawler lebih memahami informasi apa yang terkandung dalam
halaman web, menyediakan hasil pencarian yang lebih baik. Microdata adalah
upaya untuk menyediakan cara sederhana annotating elemen HTML dengan tag dapat
dibaca oleh mesin daripada pendekatan serupa menggunakan RDFa dan Microformats.
Web Semantik merujuk kepada
kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya
bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks,
seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi
dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali
homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
4. Web Security
Suatu
tata cara mengamankan aplikasi web yg dikelola, biasanya yg bertanggung jawab
melakukannya adalah pengelola aplikasi web tsb.
Mengenai
masalah yang berkaitan dengan keamanan di dalam era digital tidak lepas dari 3
prinsip utama yaitu Confidentiality, Integrity, dan
Availability atau lebih dikenal dengan nama CIA. Sama
halnya ketika bergelut dengan keamanan (security) sebuah website, princip CIA sudah
selayaknya dijadikan pedoman yang harus dipahami apabila ingin website kita lebih
aman dan sulit untuk diserang.
CONFIDENTIALITY
Confidentiality memiliki makna bahwa data-data ataupun informasi-informasi yang
berada di dalam sebuah website hanya dapat di baca atau di akses oleh
orang-orang yang memang memiliki kewenangan untuk mengaksesnya. Dalam era
konsep Web 2.0 yang sedang berkembang beberapa tahun
belakangan ini, sangat memungkinkan sebuah website untuk dapat memiliki lebih
dari satu administrator. Contohnya adalah WordPress engine.
INTEGRITY
Integrity
memiliki pengertian data-data yang berada didalam server atau website hanya
dapat diubah ataupun di delete oleh orang yang memiliki kewenangan untuk
melakukan hal itu. Sebagai contoh proses transfer dari server ke client atau
sebaliknya (dapat berupa upload maupun download), ternyata mengubah file yang
sedang di transfer tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa sebuah aplikasi
website yang sedang digunakan tidak aman (insecure). Sama halnya jika ada
serangan sebuah virus yang dapat mengubah sebuah file, entah itu mengubah nama
ataupun isinya.
AVAILABILITY
Jika
confidentiality bermakna hanya user yang memiliki kewenangan yang dapat melihat
data tertentu yang tersimpan didalam sebuah server atau website, availability
memiliki makna bahwa website harus dapat diakses jika user ingin meggunakannya.
Memang terkesan membingungkan dan tidak berbeda dengan prinsip pertama, namun
kedua prinsip ini sangat jauh berbeda dikarenakan dilihat dari dua sudut
pandang yang memang berbeda.
Availability hanya menekankan
kepada dapat diaksesnya sebuah website. Mengenai siapa yang dapat mengaksesnya
itu telah dicover oleh prinsip confidentiality.
Jika
sebuah website dapat diakses tanpa adanya error, itu berarti website tersebut
telah memenuhi prinsip availability ini. Hal ini memiliki makna bahwa sebuah
website haruslah dapat diakses apabila memang dibutuhkan, dengan kata lain
versi yang lebih mudahnya adalah, website harus available 24 jam 7 minggu
(24/7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar